RANGKUMAN HADITS NO. 371 & 372
(مختار
الأحاديث النبوية)
Dipresentasikan pada hari
Ahad, 25 Januari 2015
بسم الله الرحمن الرحيم
Hadits No. 371
Terjemah:
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mengambil tempat ilmu dari
hamba, tetapi mencabut ilmu dengan mencabut nyawa ‘Ulama. Sehingga apabila sudah
tidak ada seorangpun yang ‘alim, manusia menjadikan pemimpin-pemimpin
yang bodoh, maka mereka ditanya dan mereka memberi fatwa dengan tanpa ilmu,
maka mereka sesat dan menyesatkan.”
(HR. Imam Bukhari dan
Muslim)
Penjelasan Hadits:
Hadits ini menunjukkan betapa penting peran
Ulama dan yang namanya Ilmu. Juga menjadi hadits wajib saat menjelaskan tentang
Ilmu dan Ulama.
Ilmu itu mulia karena dirinya sendiri. Jika
ingin menjadi orang terhormat dan dimuliakan maka harus dengan ilmu, bukan
karena atau dengan nasab, pangkat, gelar, kecantikan/ketampanan, harta, dan
sebagainya.
Allah mencabut ilmu dengan mencabut nyawa
Ulama. Karena Ulama-lah yang menguasai ilmu ma’rifatullaah, ‘aqooid, dan
syari’at (paham agama).
Hadits No. 372
Oleh: Laila Ulfah
Terjemah:
“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang
bersin dan membenci orang yang menguap, maka ketika ada orang yang bersin dan
memuji Allah maka setiap muslim yang mendengarnya wajib mengucapkan untuk orang
tersebut "Yarhamukallah". Sedangkan menguap itu dari syetan, maka
ketika seseorang menguap menahan sebisanya, karena sesungguhnya ketika
seseorang itu menguap sesungguhnya syetan sedang menertawakannya.”
(HR. Imam Bukhori)
Penjelasan Hadits:
Jadi inti dari hadis ini adalah himbauan untuk
kita ketika ada seseorang yang bersin dan mengucapkan "alhamdulillah"
(atau kata lainnya yg bermaksud memuji Allah) maka wajib untuk kita
menjawabnya/balik mendoakannya. Akan tetapi apabila dia tidak mengucapkan
"Alhamdulillah" maka kita tidak wajib menjawabnya.
Hal ini berbeda dalam hal menguap, menguap itu
dibenci oleh Allah karena seperti yang kita ketahui bahwa pada orang menguap
itu cenderung loyo dan kurang bergairah pun tidak bersemangat dalam beribadah
dan melakukan aktivitas. Dan berdasarkan pengamatan bahwa ketika seseorang
menguap akan menular kepada orang-orang disekitarnya. Untuk itu sebisa mungkin
bagi orang yang hendak menguap agar menahannya semisal dengan cara tidak
membuka mulut/menutupinya. Karena apabila kita tidak menutupnya sesungguhnya
syetan sedang menertawakan kita.
Imam Ibnu Hajar berkata, "Imam al-Khatabi
mengatakan bahwa makna cinta dan benci di sini dikembalikan kepada sebab yang
termaktub dalam hadis ini. Yaitu bahwa bersin terjadi karena badan yang kering
dan pori-pori kulit terbuka, dan tidak tercapainya rasa kenyang (tidak
kekenyangan). Ini berbeda dengan menguap. Menguap terjadi karena badan yang
kekenyangan dan badan terasa berat beraktifitas. Hal ini karena banyaknya
makan. Bersin bisa menggerakkan orang untuk beribadah, sedangkan menguap
menjadikan orang itu malas. (Fathul Baari, 10/607).
Wallaahu a’lam bis showab. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar