DI BALIK
TEMBOK KOMPLEK HINDUN ANISAH
Oleh : Ru'yah Drastistiyana
Gedung
bercat warna putih, tiga lantai, kokoh dan sederhana. Inilah gambaran sekilas
Komplek Hindun saat terlihat dari gerbang masuk Pondok Pesantren Yayasan Ali
Maksum Krapyak Yogyakarta. Gedung inilah yang tampak masih menyimpan sejarah al-maghfurlah KH. Ali Maksum semasa
hidup beliau. Tepat di tanah gedung Komplek Hindun dahulu merupakan ndalem atau rumah KH. Ali Maksum yang
belum banyak di renovasi sampai sekarang.
Komplek
Hindun mempunyai satu cabang komplek, yaitu Komplek Anisah yang tepat berada di
depan gedung Komplek Hindun. Sehingga Komplek Hindun juga sering di sebut
dengan nama Komplek Hindun Anisah. Komplek Hindun Anisah adalah salah satu Madrosatul Huffadz lil Banat di Krapyak
yang didirikan, dikelola dan diasuh oleh Ibunda Nyai Hj. Durroh Nafisah Ali.
Beliau merupakan putri ke-5 dari KH. Ali Maksum dan Nyai Hj. Hasyimah Munawwir.
Dengan sikap kesabaran, kedisiplinan dan ketelitian beliau mengajarkan pada
santri-santrinya untuk tetap terus memuliakan al-Qur’an dan tidak sembrono atau semena-mena terhadap al-Qur’an.
Bahkan beliau hafal
nama seluruh santrinya, sehingga dengan mudah beliau mengetahui santri yang sregep (disiplin) ngaji dan juga santri
yang keset (malas-malasan) ngaji.
Beliau sangat memperhatikan kebersihan lingkungan komplek dan kerapian
santri-santrinya dimanapun berada, santripun
terbiasa
rapi di luar komplek. Sampah satu helaipun jika terlihat oleh ibu pasti diutus (disuruh) nyapu. Dari semua
kebiasaan ibu terhadap santrinya inilah proses pembelajaran hidup bagi santri-santri
yang nantinya akan pulang ke rumah masing-masing dan hidup bersama masyarakat.
Pesan yang sering beliau dawuhkan
(katakan) kepada santri-santrinya yaitu, “Dadi wong wadon iku kudu cerdas, trampil, trengginas” (jadi
perempuan itu harus cerdas, kreatif, bergerak cepat).
Penduduk
Komplek Hindun Anisah mayoritas adalah mahasiswi S1 yang menempuh kuliah di
Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta, ada juga yang menempuh S2. Dan
alhamdulillaah setiap tahunnya ada santri baru yang ingin nguri-nguri (menghidupkan) al-Qur’an di Komplek Hindun Anisah,
walaupun tidak banyak.
Berlanjut
tentang kegiatan di Komplek Hindun Anisah. Komplek Hindun Anisah mempunyai dua
program yaitu program takhossus untuk
santri baru dan santri yang sudah selesai kuliah dan program umum untuk santri
yang masih kuliah. Kegiatan program umum dimulai pukul 03.45 WIB yaitu jamaah
tahajjud, mujahadah dan dilanjutkan ngaji setoran ngaji kepada Ibunda Nyai Hj.
Durroh Nafisah Ali sampai pukul 06.30 WIB. Siang hari santri banyak yang
mengisi harinya untuk kuliah, sehingga kegiatan dilanjutkan malam hari ba’da
maghrib yaitu takrir (mengulang
hafalan) bersama. Kemudian ba’da isya’ jadwal mengaji setoran kepada santri
senior yang telah di tunjuk langsung oleh Ibu untuk mengajar. Kemudian untuk
kegiatan program takhossus, sama
seperti program umum tetapi berbeda jam untuk setoran ngaji ke ibu yaitu pukul
07.00-08.00 WIB, dilanjutkan sholat jamaah dluha dan pada pukul 11.00-13.00 WIB
ngaji kitab Matnul Jazariyah (al Durrotun
Nafiah), At Tibyan dan Ayatul Mutasyabihat bersama Ustadzah Hanifatullaila
Budiani, S.Hum., Al Hafidzoh. Kemudian dilanjut jamaah dluhur dan ngaji setoran
ke santri senior yang telah di tunjuk oleh Ibu. Santri yang telah menyelesaikan
program takhossus akan mendapatkan
ijazah takhossus yang bisa digunakan
sebagaimana mestinya. Untuk pengajian kitab baik program takhossus maupun umum
ada tiga kitab, yaitu Mauidlotul Mu’minin
bersama Ustadz Ihsanudin pada hari Jumat malam ba’da maghrib, Mukhtarul Ahadits bersama Ustadz Hilmy
Muhammad pada hari Ahad pagi pukul 07.00 WIB dan Tafsir al-Qur’an bersama Ustadz Zaki Muhammad pada hari Sabtu malam
ba’da maghrib.
trimaksih buat infonya gan,,
BalasHapussangat bermanfaat,,
sya suka dengan artikelnya,,
Izin share
BalasHapus