RANGKUMAN HADITS NO. 386 & 387
(مختار
الأحاديث النبوية)
Dipresentasikan pada hari
Ahad, 19 April 2015
بسم الله الرحمن الرحيم
Hadits No. 386
Oleh: Laili Usria
Terjemah Hadits:
“Golongan pertama yang masuk surga, rupa mereka bagai bulan saat purnama.
Dan rombongan berikutnya yang mengiringi mereka, bagai bintang yang sangat
terang cahayanya di langit. Yaitu hati mereka yang (seperti laki-laki) tidak
pernah saling berselisih satu sama lain, tidak pernah saling membenci dan
berperilaku hasut (hasad/dengki).”
(HR. As-Syaykhoon
dari Abu Hurairah)
Penjelasan Hadits:
Hadist riwayat Abu
Hurairah di atas menerangkan tentang gambaran rombongan orang
yang pertama kali masuk surga. Mereka digambarkan dengan
rupa atau wajah seperti bulan saat purnama, sedangkan rombongan berikutnya yang
mengikuti mereka memilki wajah seperti bintang yang sangat terang cahayanya
dilangit. Mereka yang
memiliki rupa sedemikian rupa adalah mereka yang bersih hatinya, tidak pernah
melakukan perselisihan, permusuhan maupun perbuatan hasut. Karena ketiga sifat
tersebut adalah perbuatan yang dapat mencederai hubungan dengan sesama.
Allah sangat membenci
orang-orang yang memutuskan hubungan persaudaraan. Oleh sebab itu, Allah akan
memberi balasan kepada siapa saja yang menjaga hubungan persaudaraan.
Sedangkan
makna dari rombongan ( zumroh )
memiliki pengertian bahwa ketika hari kiamat, orang-orang akan masuk bersama
dengan rombongan, bukan secara individu. Misalnya, orang yang ahli shodaqoh akan berkumpul dengan
orang-orang yang ahli shodaqoh, orang
yang ahli Qur’an akan berkumpul dengan orang-orang ahli Qur’an, begitu
seterusnya.
Hadist di atas merupakan
bentuk kalam khobar (Kabar) dan kalam amar (Perintah),
dimana dalam hadis tersebut memberi sebuah kabar bahwa di hari kiamat kita akan
dikumpulkan secara kelompok. Sedangkan kalam perintah yang dimaksudkan disini
adalah kita diperintahkan untuk menjaga hubungan persaudaraan dan menghindari
perbuatan yang dapat merusak hubungan persaudaraan. Seperti telah disebutkan
dalam hadis yaitu perbuatan selisih, bermusuhan, dan hasut.
Hadits No. 387
Oleh: Lathifatun Nafisah
Terjemah Hadits:
“Maukah kalian ku beritahu suatu perkara yang lebih utama daripada derajat
puasa, sholat, dan shodaqoh? Jawab mereka” iya”. Bersabda Nabi, “Damaikanlah
antara 2 kubu yang saling berselisihan. Sesungguhnya kerusakan (karakter) perselisihan adalah membinasakan.”
(HR al-Mundziri)
Penjelasan Hadits:
Maksud dari hadist di atas yaitu wajib bagi kita untuk mendamaikan
suatu perselisihan, karena mendamaikan perselisihan derajatnya lebih tinggi
daripada shalat, zakat dan shadaqah, yang lebih bersifat pribadi. Sikap mendamaikan
pun bersifat sosial, dimana itu adalah ajaran dasar bagi umat muslim.
Di
dalam ayat al-Qur’an juga dijelaskan:
“Orang-orang
yang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab damaikanlah (perbaikan hubungan) antara kedua
saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”
(QS Al-Hujurat : 10)
Maksud dari ayat di atas adalah bahwa sejatinya kita
sebagai umat yang beriman adalah saudara dan harus saling menyayangi, saling
mengikat. Jika ada perselisihan di antara saudara kita, maka tali persaudaraan
akan rapuh dan hal itu biasanya dikarenakan kesalahpahaman. Jika seperti itu
kita harus menengahi atau mendamaikan perselisihan itu supaya bisa reda atau
tidak berselisih lagi. Selama perselisihan masih bisa dibicarakan dengan baik
maka damaikanlah orang yang berselisih itu, jika memang sudah tidak bisa
mendamaikan/ perselisihan tetap terjadi serahkan pada Allah. Karena yang terpenting
sudah berusaha, selebihnya serahkan kepada Allah SWT.
Wallaahu a’lam bis showaab. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar