Dipresentasikan oleh: Naily Fitri
تَفَرَّغُوْا مِنْ هُمُوْمِ الدُّنْيَا
مَاسْتَطَعْتُمْ، فَاِنَّهُ مَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّهِ أَفْشَى
اللهُ تَعَالَى ضَيْعَتَهُ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ، وَمَنْ كَانَتْ
الْأَخِرَةُ أَكْبَرَ هَمِّهِ جَمَعَ اللهُ تَعَالَى لَهُ أَمْرَهُ، وَجَعَلَ غِنَاهُ
فِي قَلْبِهِ، وَمَا أَقْبَلَ عَبْدٌ بِقَلْبِهِ اِلَى اللهِ تَعَالَى اِلَّا جَعَلَ
اللهُ قُلُوْبَ الْمُؤْمِنِيْنَ تَفِدُ اِلَيْهِ بِالْوُدِّ وَالرَّحْمَةِ، وَكَانَ
اللهُ تَعَالَى بِكُلِّ خَيْرٍ اِلَيْهِ أَسْرَعُ.
Artinya :
“Jauhilah kalian semua dari
kesenangan dunia selagi kalian mampu, karena barang siapa terlalu besar
kecintaannya terhadap dunia maka justru Allah akan menyia-nyiakannya, dan
kefaqiran yang akan ia hadapi, dan barang siapa lebih besar kecintaannya
terhadap akhirat maka Allah akan memudahkan urusannya, dan menjadikan kaya
hatinnya, hati seorang hamba tidak akan menghadap kepada Allah kecuali Allah
menghadirkan hatinya orang-orang mukmin dengan rasa cinta dan kasih sayang, serta
Allah mempercepat segala kebaikan baginya.”-HR Ath Thabraniy dari Abu Darda’
Di hadits lain disebutkan, dari Zaid
bin Tsabit RA. beliu berkata: kami mendengar Rosulullah bersabda :
من كانت الدنيا همه فرق الله عليه
أمره وجعل فقره بين عينيه ولم يأته من الدنيا الا ما كتب له ومن كانت الأخرة نيته
جمع الله له أمره وجعل غناه في قلبه و أتته الدنيا و هي راغمة
“Barang siapa yang
menjadikan dunia menjadi tujuan utamanya maka Allah akan mencerai beraikan
urusannya dan menjadikan kemiskinan/ tidak pernah merasa cukup selalu ada di
hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi
dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barang siapa menjadikan akhirat
sebagai tujuan utamanya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan
kekayaan/ selalu merasa cukup ada dalam hatinya, dan harta benda duniawi datang
kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai dihadapannya).”
Faedah penting yang terpenting dari
2 hadits tersebut diatas adalah :
·
Orang
yang cinta terhadap akhirat akan memperoleh rizki yang telah Allah tetapkan
baginya di dunia tanpa bersusah payah, berbeda dengan orang yang terlalu
berambisi mengejar dunia tanpa bersusah payah, dia akan memperolehnya dengan
susah payah lahir dan batin. Salah satu ‘Ulama’ salaf berkata, “Barang siapa yang
mencintai dunia (secara berlebihan) maka hendaknya dia mempersiapkan dirinya
untuk menanggung berbagai macam musibah (penderitaan).”
·
Imam
ibn Qoyyim al-Jauziyah berkata : Orang yang mencitai dunia (secara berlebihan)
tidak akan lepas dari tiga macam penderitaan :
1.
Kekalutan
pikiran yang selalu menyertainya
2.
Kepayahan
yang tiada henti
3.
penyesalan
yang tiada berakhir
Hal
ini dikarenakan orang yang mencintai dunia secara berlebihan manakala telah
mendapatkan sebagian dari harta duniawi maka nafsunya tidak pernah puas dan
terus berambisi mengejar yang lebih, sebagaimana Rosulullah bersabda, “Seandainya
seorang manusia memiliki dua lembah yang berisi harta (emas) maka dia pasti
berambisi mencari lembah harta yang ke tiga.”
·
Kekayaan
haqiqi adalah kekayaan dalam hati/jiwa. Rosulullah bersabda, “Bukanlah kekayaan
itu dengan banyaknya harta benda, tetapi kekayaan yang haqiqi adalah kekayaan dalam jiwa.”
·
Kaya
hati adalah senang dan ridlo dengan apa yang Allah takdirkan. Jika dicoba maka
ia sabar, diberi rezeki sedikit ia qona’ah, diberi rezeki banyak ia bersyukur.
·
Kebahagiaan
hidup dan keberuntungan di dunia dan akirat hanyalah bagi orang yang cinta
kepada Allah dan hari akhir, sebagimana sabda Rosululoh, “Sungguh sangat
beruntung seorang yang masuk islam, kemudian mendapatkan rizki yang secukupnya
dan Allah menganugrahkan kepadanya sifat qona’ah (meras cukup dan puas) dengan
rizki yang Allah berikan kepadanya.”
·
Allah
berfirman:
Ø Didalam surat Asy-Syura ayat 20
من
كان يريد الأخرة نزد له في حرثه ومن كان يريد حرث الدنيا نؤته منها وما له في
الأخرة من نصيب
“ barang siapa
menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambahkan keuntungan itu baginya,
dan barang siapa menghendaki keuntungan di dunia kami berikan kepadanya
sebagian darinya ( keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di
khirat.”
·
Ni’mat
bagi orang yang menjadikan akhirat sebagai tujuan utamanya:
1.
Allah
mempersatukan urasannya (urusannya lancar)
2.
Allah
akan memberikan kekayaan hati
3.
Dunia
akan datang kepadanya dalam keadaan tunduk
·
Akibat
bagi orang yang menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya:
1.
Allah
akan mencerai beraikan urusannya
2.
Kemiskinan
akan selalu menghantuinya
3.
Dunia
akan menjauhinya
·
Ciri
orang yang berorientasi kepada akhirat:
1.
Rasa
takut dan sedih sebab akhirat
2.
Tekun
dalam beramal untuk akhirat
3.
Melihat
kematian serta membayangkan bagaiman kematian yang sesungguhnya
·
Sebab
yang menghalangi dari mengingat akhirat:
1.
Mengejar
dan berambisi terhadap dunia
2.
Tidak
pernah mengingat mati serta kedahsyatan hari kiamat
3.
Merasa
aman dalam keadaan sehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar