Rabu, 24 Agustus 2016

HADITS (476) ANJURAN MENINGGALKAN KESENANGAN DUNIA


Dipresentasikan oleh: Naily Fitri


تَفَرَّغُوْا مِنْ هُمُوْمِ الدُّنْيَا مَاسْتَطَعْتُمْ، فَاِنَّهُ مَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّهِ أَفْشَى اللهُ تَعَالَى ضَيْعَتَهُ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ، وَمَنْ كَانَتْ الْأَخِرَةُ أَكْبَرَ هَمِّهِ جَمَعَ اللهُ تَعَالَى لَهُ أَمْرَهُ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ، وَمَا أَقْبَلَ عَبْدٌ بِقَلْبِهِ اِلَى اللهِ تَعَالَى اِلَّا جَعَلَ اللهُ قُلُوْبَ الْمُؤْمِنِيْنَ تَفِدُ اِلَيْهِ بِالْوُدِّ وَالرَّحْمَةِ، وَكَانَ اللهُ تَعَالَى بِكُلِّ خَيْرٍ اِلَيْهِ أَسْرَعُ.

Artinya :
“Jauhilah kalian semua dari kesenangan dunia selagi kalian mampu, karena barang siapa terlalu besar kecintaannya terhadap dunia maka justru Allah akan menyia-nyiakannya, dan kefaqiran yang akan ia hadapi, dan barang siapa lebih besar kecintaannya terhadap akhirat maka Allah akan memudahkan urusannya, dan menjadikan kaya hatinnya, hati seorang hamba tidak akan menghadap kepada Allah kecuali Allah menghadirkan hatinya orang-orang mukmin dengan rasa cinta dan kasih sayang, serta Allah mempercepat segala kebaikan baginya.”-HR Ath Thabraniy dari Abu Darda’

Di hadits lain disebutkan, dari Zaid bin Tsabit RA. beliu berkata: kami mendengar Rosulullah bersabda :
من كانت الدنيا همه فرق الله عليه أمره وجعل فقره بين عينيه ولم يأته من الدنيا الا ما كتب له ومن كانت الأخرة نيته جمع الله له أمره وجعل غناه في قلبه و أتته الدنيا و هي راغمة
“Barang siapa yang menjadikan dunia menjadi tujuan utamanya maka Allah akan mencerai beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/ tidak pernah merasa cukup selalu ada di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barang siapa menjadikan akhirat sebagai tujuan utamanya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/ selalu merasa cukup ada dalam hatinya, dan harta benda duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai dihadapannya).”
Faedah penting yang terpenting dari 2 hadits tersebut diatas adalah :
·         Orang yang cinta terhadap akhirat akan memperoleh rizki yang telah Allah tetapkan baginya di dunia tanpa bersusah payah, berbeda dengan orang yang terlalu berambisi mengejar dunia tanpa bersusah payah, dia akan memperolehnya dengan susah payah lahir dan batin. Salah satu ‘Ulama’ salaf berkata, “Barang siapa yang mencintai dunia (secara berlebihan) maka hendaknya dia mempersiapkan dirinya untuk menanggung berbagai macam musibah (penderitaan).”
·         Imam ibn Qoyyim al-Jauziyah berkata : Orang yang mencitai dunia (secara berlebihan) tidak akan lepas dari tiga macam penderitaan :
1.      Kekalutan pikiran yang selalu menyertainya
2.      Kepayahan yang tiada henti 
3.      penyesalan yang tiada berakhir
Hal ini dikarenakan orang yang mencintai dunia secara berlebihan manakala telah mendapatkan sebagian dari harta duniawi maka nafsunya tidak pernah puas dan terus berambisi mengejar yang lebih, sebagaimana Rosulullah bersabda, “Seandainya seorang manusia memiliki dua lembah yang berisi harta (emas) maka dia pasti berambisi mencari lembah harta yang ke tiga.”
·         Kekayaan haqiqi adalah kekayaan dalam hati/jiwa. Rosulullah bersabda, “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda, tetapi kekayaan yang haqiqi adalah kekayaan dalam jiwa.”
·         Kaya hati adalah senang dan ridlo dengan apa yang Allah takdirkan. Jika dicoba maka ia sabar, diberi rezeki sedikit ia qona’ah, diberi rezeki banyak ia bersyukur.
·         Kebahagiaan hidup dan keberuntungan di dunia dan akirat hanyalah bagi orang yang cinta kepada Allah dan hari akhir, sebagimana sabda Rosululoh, “Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk islam, kemudian mendapatkan rizki yang secukupnya dan Allah menganugrahkan kepadanya sifat qona’ah (meras cukup dan puas) dengan rizki yang Allah berikan kepadanya.”
·         Allah berfirman:
Ø  Didalam surat Asy-Syura ayat 20
من كان يريد الأخرة نزد له في حرثه ومن كان يريد حرث الدنيا نؤته منها وما له في الأخرة من نصيب
“ barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barang siapa menghendaki keuntungan di dunia kami berikan kepadanya sebagian darinya ( keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di khirat.”
·         Ni’mat bagi orang yang menjadikan akhirat sebagai tujuan utamanya:
1.      Allah mempersatukan urasannya (urusannya lancar)
2.      Allah akan memberikan kekayaan hati
3.      Dunia akan datang kepadanya dalam keadaan tunduk
·         Akibat bagi orang yang menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya:
1.      Allah akan mencerai beraikan urusannya
2.      Kemiskinan akan selalu menghantuinya
3.      Dunia akan menjauhinya
·         Ciri orang yang berorientasi kepada akhirat:
1.      Rasa takut dan sedih sebab akhirat
2.      Tekun dalam beramal untuk akhirat
3.      Melihat kematian serta membayangkan bagaiman kematian yang sesungguhnya
·         Sebab yang menghalangi dari mengingat akhirat:
1.      Mengejar dan berambisi terhadap dunia
2.      Tidak pernah mengingat mati serta kedahsyatan hari kiamat
3.      Merasa aman dalam keadaan sehat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar